WATER TREATMENT SYSTEM
Air merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam pelaksanaan c-GMP.
Hal tersebut disebabkan air merupakan bahan baku dalam jumlah besar, terutama
untuk sediaan sirup obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain. Bila
tercemar, beresiko sangat fatal bagi pemakai (pasien). Tujuan dari sistem
pengolahan air untuk produksi adalah menghilangkan cemaran sesuai dengan
standard kualitas air yang telah ditetapkan. (Priyambodo, 2007). Kualifikasi air terdiri dari :
- · Raw water
Jenis
raw water digunakan untuk pemadam kebakaran, menyiram tanaman, dan lain-lain.
Dengan pembuatan dari air sumur, air PDAM, dan lain-lain.
- · Portable Water
Portable
water digunakan untuk mencuci pakaian,
cuci alat non-steril, pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi, dan
lain-lain. Metode pembuatan air jenis ini yaitu dengan cara mengolah raw water
dengan iron removal, sand filter, chlorinasi, carbon filter.
- · Purified Water
Air
dengan spesifikasi purified water digunakan untuk cuci akhir kontainer,
produksi sirup/ tablet/ coating, dan lain-lain. Pembuatannya dilakukan dengan
mengolah portable water dengan De-ionisasi yang dilanjutkan dengan menyaring
pada ukuran 3 mikro, 1 mikro kemudian 0,2 mikro. Setelah disaring dilanjutkan
dengan penyinaran UV untuk membunuh bakteri. Dalam skala pembuatan air jenis
ini, ada istilah Reverse Osmosis yaitu portable water melewati pori-pori dengan
diameter mikrometer.
- · Water for Injection
Spesifikasi
air jenis ini difungsikan dalam pencucian akhir container sterile, cuci
vial/ampul, produksi sterile, dan laboratorium. Purified water didestilas.
Raw water yang digunakan berasal dari air sumber dalam tanah, air sumber tersebut
kemudian ditampung di dalam tandon-tandon yang tersedia.
Pengolahan yang pertama yaitu dengan melewatkan air sumber tersebut ke Sand Filter, kemudian ke Carbon Filter yang berfungsi untuk filtrasi dan menyerap
senyawa-senyawa yang ber-molekul besar. Air yang sudah melewati filter di-deionisasi dengan cara melewatkan di tabung Kation dan Anion selama waktu
tertentu dengan tujuan ion-ion yang ada di dalam air dapat hilang. Tabung
kation akan menarik ion-ion negatif dalam air, lama waktu air dalam tabung
kation 40 menit. Sedangkan tabung anion akan menarik ion-ion positif dalam air
dengan waktu 60 menit. Air masuk ke Mixed Bed (Resin yang terdapat campuran
kation dan anion) untuk diolah lagi agar sisa dari Kation dan Anion sebelumnya bisa
diminimalkan dan menjadi aquadem yang lunak. Air kemudian akan dialirkan menuju
Conductivity Sensor dengan filter 1 um, air tersebut diharapkan mempunyai
konduktivitas < 30, jika tidak sesuai maka alarm akan berbunyi. Tabung
kation,tabung anion, serta mixed bed harus sering dicek dan dilihat efektifitasnya, karena suatu
saat akan menjadi jenuh. Air yang telah melewati pengolahan ini dinamakan Aqua
Demineralisasi (Aquadem).
Aquadem kemudian ditampung di tangki, yang mana aquadem tersebut akan
diolah kembali menjadi Purified Water untuk proses filling produk, dan
lain-lain. Untuk menjadi Purified Water, maka air tersebut akan diolah dengan
melewatkan air ke dalam membran dengan ukuran mikro agar kualitas air lebih
terjamin dan menekan kontaminasi. Membran filter yang pertama yaitu cartridge 5
um, ini dilakukan untuk meminimalkan rusaknya membran RO yang ukurannya sangat
kecil. Kemudian aquadem masuk ke sistem RO yaitu air dialirkan ke membran 0,001
um dengan bantuan kompressor bertekanan tinggi, akan tetapi sebelum masuk ke
tangki penampung, air akan dicek kembali jika tidak sesuai spesifikasi maka air
akan di reject dan masuk kembali ke membran untuk diolah lagi sampai hasilnya
sesuai spesifikasi (EDI < 5,1 uS). Jika sudah sesuai spesifikasi maka air
akan ditampung di tangki penampungan double jacket (tangki penampungan dengan dua lapisan dimana lapisan
luar stainless steel 304 dan lapisan dalam stainless steel 316).
Purified water yang dihasilkan jika digunakan selama 24 jam, maka air
harus dikontrol agar kualitasnya tetap baik, maka dilakukan sistem Looping,
yaitu purified water akan diputar agar
tetap berjalan, tidak stagnan ditempat, yang dapat menimbulkan tumbuhnya
mikroorganisme. Ditambah dengan penyinaran sinar UV untuk membunuh
mikroorganisme.
Sistem looping akan berjalan seiring waktu untuk menjaga kualitas
purified water tersebut. Setelah sekian lama digunakan air tersebut juga akan
diamati oleh alat TOC analyzer yang berfungsi untuk mengetahui kadar bakteri
dalam air, syarat yang diperbolehkan yaitu nilai < 500 ppBc jika lebih dari
itu harus dilakukan sanitasi. Cara sanitasi yaitu air dipanaskan dengan menggunakan
pemanas yang didalam tabungnya berisi oli, karena dengan menggunakan oli suhu yang dihasilkan
lebih stabil.
Keran-keran penyaluran purified water diminimalkan dead lock-nya dan juga
sambungan-sambungan pipa tidak terdapat tonjolan tetapi harus rata untuk
menghindari diamnya air pada sistem looping karena akan menyebabkan tumbuhnya
mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
Skema pengolahan
air :
·
Pengolahan pertama (Air sumber -> Portable
Water /Aquadem)
·
Pengolahan kedua ( Aquadem -> Purified Water)
;
---> directed by @alrico_as