Rabu, 27 Maret 2013

Water Treatment System



WATER TREATMENT SYSTEM

Air merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam pelaksanaan c-GMP. Hal tersebut disebabkan air merupakan bahan baku dalam jumlah besar, terutama untuk sediaan sirup obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain. Bila tercemar, beresiko sangat fatal bagi pemakai (pasien). Tujuan dari sistem pengolahan air untuk produksi adalah menghilangkan cemaran sesuai dengan standard kualitas air yang telah ditetapkan. (Priyambodo, 2007). Kualifikasi air terdiri dari :
  • ·         Raw water
Jenis raw water digunakan untuk pemadam kebakaran, menyiram tanaman, dan lain-lain. Dengan pembuatan dari air sumur, air PDAM, dan lain-lain.
  • ·        Portable Water
Portable water  digunakan untuk mencuci pakaian, cuci alat non-steril, pembersihan ruangan, cuci tangan, kamar mandi, dan lain-lain. Metode pembuatan air jenis ini yaitu dengan cara mengolah raw water dengan iron removal, sand filter, chlorinasi, carbon filter.
  • ·         Purified Water
Air dengan spesifikasi purified water digunakan untuk cuci akhir kontainer, produksi sirup/ tablet/ coating, dan lain-lain. Pembuatannya dilakukan dengan mengolah portable water dengan De-ionisasi yang dilanjutkan dengan menyaring pada ukuran 3 mikro, 1 mikro kemudian 0,2 mikro. Setelah disaring dilanjutkan dengan penyinaran UV untuk membunuh bakteri. Dalam skala pembuatan air jenis ini, ada istilah Reverse Osmosis yaitu portable water melewati pori-pori dengan diameter mikrometer.
  • ·         Water for Injection
Spesifikasi air jenis ini difungsikan dalam pencucian akhir container sterile, cuci vial/ampul, produksi sterile, dan laboratorium. Purified water didestilas.

Raw water yang digunakan berasal dari air sumber dalam tanah, air sumber tersebut kemudian ditampung di dalam tandon-tandon yang tersedia.
Pengolahan yang pertama yaitu dengan melewatkan air sumber tersebut ke Sand Filter, kemudian ke Carbon Filter yang berfungsi untuk filtrasi dan menyerap senyawa-senyawa yang ber-molekul besar. Air yang sudah melewati filter di-deionisasi dengan cara melewatkan di tabung Kation dan Anion selama waktu tertentu dengan tujuan ion-ion yang ada di dalam air dapat hilang. Tabung kation akan menarik ion-ion negatif dalam air, lama waktu air dalam tabung kation 40 menit. Sedangkan tabung anion akan menarik ion-ion positif dalam air dengan waktu 60 menit. Air masuk ke Mixed Bed (Resin yang terdapat campuran kation dan anion) untuk diolah lagi agar sisa dari Kation dan Anion sebelumnya bisa diminimalkan dan menjadi aquadem yang lunak. Air kemudian akan dialirkan menuju Conductivity Sensor dengan filter 1 um, air tersebut diharapkan mempunyai konduktivitas < 30, jika tidak sesuai maka alarm akan berbunyi. Tabung kation,tabung anion, serta mixed bed harus sering dicek dan dilihat efektifitasnya, karena suatu saat akan menjadi jenuh. Air yang telah melewati pengolahan ini dinamakan Aqua Demineralisasi (Aquadem).
Aquadem kemudian ditampung di tangki, yang mana aquadem tersebut akan diolah kembali menjadi Purified Water untuk proses filling produk, dan lain-lain. Untuk menjadi Purified Water, maka air tersebut akan diolah dengan melewatkan air ke dalam membran dengan ukuran mikro agar kualitas air lebih terjamin dan menekan kontaminasi. Membran filter yang pertama yaitu cartridge 5 um, ini dilakukan untuk meminimalkan rusaknya membran RO yang ukurannya sangat kecil. Kemudian aquadem masuk ke sistem RO yaitu air dialirkan ke membran 0,001 um dengan bantuan kompressor bertekanan tinggi, akan tetapi sebelum masuk ke tangki penampung, air akan dicek kembali jika tidak sesuai spesifikasi maka air akan di reject dan masuk kembali ke membran untuk diolah lagi sampai hasilnya sesuai spesifikasi (EDI < 5,1 uS). Jika sudah sesuai spesifikasi maka air akan ditampung di tangki penampungan double jacket (tangki penampungan dengan dua lapisan dimana lapisan luar stainless steel 304 dan lapisan dalam stainless steel 316).
Purified water yang dihasilkan jika digunakan selama 24 jam, maka air harus dikontrol agar kualitasnya tetap baik, maka dilakukan sistem Looping, yaitu purified  water akan diputar agar tetap berjalan, tidak stagnan ditempat, yang dapat menimbulkan tumbuhnya mikroorganisme. Ditambah dengan penyinaran sinar UV untuk membunuh mikroorganisme.
Sistem looping akan berjalan seiring waktu untuk menjaga kualitas purified water tersebut. Setelah sekian lama digunakan air tersebut juga akan diamati oleh alat TOC analyzer yang berfungsi untuk mengetahui kadar bakteri dalam air, syarat yang diperbolehkan yaitu nilai < 500 ppBc jika lebih dari itu harus dilakukan sanitasi. Cara sanitasi yaitu air dipanaskan dengan menggunakan pemanas yang didalam tabungnya berisi oli, karena dengan menggunakan oli suhu yang dihasilkan lebih stabil.
Keran-keran penyaluran purified water diminimalkan dead lock-nya dan juga sambungan-sambungan pipa tidak terdapat tonjolan tetapi harus rata untuk menghindari diamnya air pada sistem looping karena akan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
Skema pengolahan air :
·         Pengolahan pertama (Air sumber -> Portable Water /Aquadem)
·         Pengolahan kedua ( Aquadem -> Purified Water)
;
---> directed by @alrico_as

Tidak ada komentar:

Posting Komentar